banyak digadang penggemarnya tahun ini. Maka ketika Galaxy S3
benar-benar meluncur ke pasar beberapa bulan lalu, ponsel ini menjadi
kepala berita pelbagai media. Apalagi, Galaxy S3 menjadi satu di antara
sedikit ponsel dengan prosesor quad-core.
Di
lain pihak, walaupun bukan ponsel pertama Nokia dengan sistem operasi
Microsoft Windows Phone, Lumia 900 tetap diperbincangkan di mana-mana.
Sebab seri Lumia ini merupakan ujung tombak bagi Nokia untuk merebut
kembali pasarnya yang terus tergerus.
Setelah
meninggalkan sistem operasi Symbian yang telah membesarkannya--Symbian
dipakai di seri ponsel pintar Nokia seperti keluarga Communicator yang
legendaris--Windows Phone inilah masa depan bagi Nokia.
Nah,
bagaimana jika ujung tombak Samsung, Galaxy S3, diadu dengan ponsel
andalan Nokia, Lumia 900? Pertama, terang yang membedakan keduanya
adalah sistem operasinya. Lumia 900 menggunakan Windows Phone 7.5 alias
Mango, sementara Samsung memasang Android 4.0 Ice Cream Sandwich di
Galaxy S3.
Menentukan mana yang lebih baik antara dua sistem
operasi ini bisa memantik debat berlarat-larat. Dalam banyak hal,
penilaian atas dua sistem operasi ini sangat bergantung subyektivitas
alias selera.
Ada yang lebih suka dengan wajah segar Windows
Phone, tapi ada pula yang menyukai kustomisasi di Android. Namun jika
kita hanya bicara soal stok aplikasi, terang jumlah app di Google Play
masih jauh lebih banyak ketimbang di Windows Phone Marketplace.
Desain
Ketika
Galaxy S3 dipertunjukkan pertama kali, satu di antara komentar miring
soal ponsel ini adalah mengenai desainnya. Pemilihan material
plastik--menurut Samsung, polikarbonat--mengecewakan banyak analis.
Mereka membandingkan desain Galaxy S3 ini dengan serial iPhone yang
sempurna.
Dalam soal desain, paling tidak menurut penilaian
PCWorld, Lumia 900 lebih unggul dibanding Galaxy S3. Lumia 900 dirakit
dalam satu blok utuh dengan material polimer yang mengkilat. Dengan
material ini, goresan-goresan di sekujur tubuh Lumia 900 akan tersamar.
Layar
Sungguh
sayang, desain cantik Lumia 900 tak diimbangi dengan mutu layar yang
unggul. Selain ukurannya yang lebih kecil, hanya 4,3 inci--layar Galaxy
S3 lebih lebar 0.5 inci--resolusi layar Lumia 900 sangat rendah
dibanding layar Galaxy S3.
Jumlah piksel per inci di Lumia 900
hanya 217 lawan 306 di Galaxy S3. Semakin tinggi jumlah piksel, semakin
detail tampilan gambar di layar.
Prosesor
Dengan
prosesor quad-core Samsung Exynos Quad, terang prosesor Galaxy S3 lebih
perkasa dibanding Lumia 900 dalam soal kecepatan pemrosesan. Walaupun
tak berarti prosesor Lumia 900 bisa dibilang lelet.
Kadang,
terutama untuk fitur-fitur standar, sulit merasakan beda antara ponsel
dengan prosesor quad-core dengan single-core seperti yang dipakai Lumia
900.
Untuk pemakaian normal, baterai Galaxy S3, Lithium-ion 2100
mAh, lebih tahan lama ketimbang milik Lumia 900, Lithium-ion 1830 mAh.
Tapi patut diingat, kecepatan dan layar lebar yang terang benderang
seperti milik S3 juga berpotensi menyedot baterai dengan cepat.
Kamera
Keduanya
sama-sama memiliki kamera utama dengan resolusi 8 megapiksel. Beberapa
media, seperti Cnet, menilai kelemahan kamera Lumia 900 ada pada
pencahayaan. Namun jika berada di lingkungan dengan cahaya berlimpah,
kamera Lumia 900 tak ada soal. Menurut pengujian Cnet, kamera Galaxy S3
bisa bekerja dengan baik, di dalam ruangan maupun luar ruangan.
Harga
Ada
spesifikasi, ada harga. Dalam banyak hal, spesifikasi Galaxy S3 lebih
unggul dibanding Lumia 900. Tapi semua itu tak "gratis". Harga Galaxy S3
lebih mahal ketimbang Lumia 900.
Minggu, 07 Oktober 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar